SOLOK, KP
Tokoh masyarakat Kabupaten Solok yang juga mantan Wakil Bupati Solok priode 2014-2019, H. Yulfadri Nurdin, SH, memberi dukungan penuh kepada putri Bupati Solok, Athari Gauti Ardi untuk kembali maju menjadi anggota DPR RI Dapil Sumbar 1.
“Ibu Athari Gauti itu sudah berbuat nyata untuk Kabupaten Solok dan Sumatera Barat. Jadi tidak ada alasan untuk kita memberi dukungan kepada beliau,” sebut H. Yulfadri Nurdin, Kamis (11/1).
Menurut Yulfadri Nurdin, keberadaan Athari di DPR RI, sudah banyak membawa manfaat kepada masyarakat Sumbar dan Kabupaten Solok, termasuk ribuan bedah rumah rumah dan juga pembangunan jalan Rimbo Data menuju Rangkiang Luluih di Kecanatan Tigo Lurah, yang sangat terasa manfaatnya. Bahkan hampir Rp40 Milyar sudah dianggarkan untuk pengaspakan jalan tersebut dan sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Biasanya dari kantor Bupati menuju Rangkiang Luluih di Garabak Data, bisa memakan waktu 5 sampai 6 jam. Sekatang cukup 2 jam saja,” sebut Yulfadri Nurdin.
Menurut Yulfadri Nurdin, dia kenal dekat dengan Athari dan selalu konsisten menampung aspirasi masyarakat Solok Raya dan Sumbar, termasuk untuk pembangunan irigasi dan sosial.
Bahkan Athari menunjukkan keberpihakannya kepada kesejahteraan petani dengan merevitalisasi irigasi sebagai kunci utama sektor pertanian. Hingga kini, Athari sudah membangun 700 titik irigasi yang tersebar di delapan kabupaten/kota di Sumbar bekerjama dengan Kementerian PUPR.
Bahkan pada acara serahterima program P3TGAI tahun anggaran 2023 terungkap sebanyak 175 titik irigasi yang dibangun berkat perjuangan Athari.
“Infrastruktur sangat penting, apalagi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah. Jadi dia berupaya meningkatkan infrastruktur agar perekonomian masyarakat Sumbar semakin lancar,” ujar Yulfadri Nurdin.
Selain itu, Athari juga mengupayakan program lain untuk Sumbar, seperti pembangunan jalan, sanitasi, pembangunan pesantren, hingga bedah rumah.
“Jadi, kalau saya menilai ibu Athari layak kembali kita dukung untuk duduk di DPR RI. Mari kita menilai objektif, dan karya nyata,” sebut Yulfadri Nurdin (wandy)
