Politik

Diduga Tidak Netral, Akhirnya Ketua Bawaslu Pantai Cermin Resmi Dipecat

×

Diduga Tidak Netral, Akhirnya Ketua Bawaslu Pantai Cermin Resmi Dipecat

Sebarkan artikel ini

SOLOK, JN– Buntut dari rekaman audio yang diduga berisi percakapan antara seorang oknum Ketua Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) di Kabupaten Solok, dengan seorang warga menjadi viral di media sosial, berakhir dengan pemecatan.
Menurut Ketua Bawaslu Kabupaten Solok, Afri Memori, Bawaslu Kabupaten Solok sudah menggelar sidang pleno dan memutuskan memberhentikan oknum Ketua Bawaslu Pantai Cermin berinusial JE dari jabatannya.


Sementara pengganti JE adalah nomor urut berikutnya dan Bawaslu belum bisa menyebutkan namanya ke publik.
“Untuk pengganti Ketua Bawaslu Pancet, kita sudah kakukan wawancara dan nanti sore kita akan lakukan rapat pleno apakah yang bersangkutan akan kita terapkan sebagai Ketua Bawaslu atau tidak,” tutur Afri Memori, Rabu (25/11).


Video yang viral di medsos dalam Minggu ini, sengaja dibagikan oleh pihak-pihak yang tidak senang atau lawan politik.
Dalam rekaman yang diduga  percakapan oknum salah seorang ketua Panwascam di Kabupaten Solok, diduga memihak salah satu pasangan calon (paslon) yang sedang bertarung pada Pilkada.

Rekaman video berdurasi  sekutar 5 menit itu, oknum Panwascam mengajak warga tersebut untuk memilih salah seorang calon bupati Solok.

Alhasil, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Solok, memberhentikan Ketua Pengawas Kecamatan Pantai Cermin, JE. Dia dipecat karena terbukti melanggar kode etik pengawas pemilu.
“Ini komitmen dan harga mati sebagai penyelenggara Pilkada bahwa kita harus netral. Kita tidak boleh pro kemanapun dengan peserta pemilihan atau pun tim pemilihan pemenangan dari salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil bupati. Ini bisa menjadi contoh bagi yang lain,” terang Afri Memori, Rabu (25/11).


Keputusan Bawaslu itu berdasarkan musyawarah atau rapat pleno yang digelar Bawaslu Kabupaten Solok, Selasa, 24 November 2020 kemaren.

Hasil pleno Bawaslu memutuskan bahwa oknum Ketua Bawaslu Kecamatan Pantai Cermin  JE, telah melakukan pelanggaran kode etik dan dikenai sanksi pemberhentian tetap sebagai ketua dan anggota Panwascam Pantai Cermin dan posisinya akan digantikan dalam tiga hari ini oleh anggota.
“Sementara kita akan melakukan Penggantian Antar Waktu untuk menggantikan posisi JE sebagai anggota dan Ketua,” tambah Afri Memori.

Baca Juga :
Walinagari Koto Gadang Guguak Carles Camra Tidak Terima Diberhentikan Bupati Solok

Sebagaimana diberitakan sebelumnta, bahwa sesuai Informasi yang berhasil di himpun oleh awak media berbagai sumber atas beredarnya rekaman pembicaraan antara Ketua Panwascam Pantai Cermin JE dengan kepala jorong Banda Balantai Nagari Surian.

 Karena JE merupakan perpanjangan tangan Bawaslu Kabupaten yang diduga tidak Netral, maka Ketua Bawaslu Kabupaten Solok Afri Memori memanggil JE untuk meminta keterangan.

“Kalau ada pengawas pemilu di kecamatan itu diduga kuat jauh dari kata netral dan berpihak. Maka jelas akan kita panggil,” terang Afri Memori, waktu itu.

Dalam rekaman pembicaraan beredar yang diduga suara JE, bahwa dengan jelas  dia menyebutkan dan menetapkan dukungannya kepada salah paslon Bupati-Wakil Bupati Solok yang lagi berkompetisi.

Pembicaraan itu JE malah meminta kepada lawan bicaranya yang diduga adalah salah satu kepala jorong itu, untuk ikut membantu dirinya merekrut tim pemenangan paslon yang dia dukung, kemudian disebutnya ‘tim senyap’.


“Kalau saya jujur ke nofi buk, sebut JE, sambil menyebutkan kekurangan paslon lainnya, termasuk menyebut  dan membawa nama Bupati Solok aktif sekarang H. Gusmal, SE.MM.


“Contoh mode pak Gusmal patangkokan, lah duduaknyo lah payah wakkan,” katanya dalam bahasa minang, dimana kalau diartikan “Contohnya seperti Masa Pemilihan Pak Gusmal sebelumnya, dimana setelah terpilih, kita menjadi susah”.
Tidak hanya sampai disitu, diduga Ketua Panwascam  kecamatan ini juga malah meminta bantuan kepada kepala jorong yang diteleponnya untuk mencarikan tim pemenangan bagi paslon yang didukungnya itu.
“Awak jujur buk, awak dek ditunjuk oleh tim nofi. Baa ndak ka main, sudah dari panwas ko kamanga wak lai. Ado minta tolong awak samo ibuk ciek di banda balantai, minta wak ciek buk, mancari urang nan bisa wak picayo, nan steril, nan bisa ndak bakumpua samo tim bemper. Nanti tim senyap namonyo mah buk, bermain dari belakang. Kiro-kiro lai ado urang yang bisa ibuk utus buk, sebelum wak rekap datako,” sebut JE dalam bahasa Minang.

Baca Juga :
Pemkab Solok Dorong Pemprov Bentuk RTRKS Danau Singkarak


Lebih lanjut, guna mencari kebenaran dari rekaman pembicaraan yang tersebar. Dari hasil konfirmasi dengan kepala jorong banda balantai melalui telepon seluler di nomor +62 852-7495-××××,  yang diakuinya bernama Wendra S Jumat (20/11/2020) kepada awak membenarkan bahwa dia yang ada dalam pembicaraan itu, dan benar dia telah ditelepon oleh ketua Panwascam Pantai Cermin untuk membantu pemenangan salah satu paslon Bupati-Wakil Bupati Solok pada Pilkada 2020 ini.
“Iya memang pernah bicara seperti itu, dia (JE Red) memang ada bicara seperti itu. Tapi saya tidak ada ikut membantu mencarikan. Dan barusan saya juga ditelpon sama dia, dan menyakan apa tujuan saya marekam pembicaraan dia. Marah dia sama saya sebentar ini,” ungkap Wendra dengan jelas.
Sedangkan, Ketua Panwascam Pantai Cermin JE yang juga di konfirmasi pada hari yang sama, Minggu (22/11) juga melalui telepon selulernya menegaskan dan menolak keras bahwa rekaman telepon yang beredar luas itu tidak benar, dan dia tidak pernah melakukan pembicaraan dalam rekaman telepon yang dimaksud.
 Menurutnya itu hanyalah bentuk ketidaksenangan orang -orang kepadanya. Karena selaku Panwascam dia terlalu tegas dan ketat dalam menjalankan aturan terkait kepemiluan dalam daerah pengawasannya.
“Itu tidak benar, sayapun heran, sementara saya tidak menelepon buk jorong terkait dengan rekaman yang tersebar tersebut. Kemudian yang berhungan dengan yang tersebar itu saya tidak tahu menahu. Itu hanyalah akal-akalan jorong saja untuk menjatuhkan saya. Masalahnya sebelum rekaman ini beredar, saya kebetulan agak ketat terhadap pengawasan pelaksanaan pemilu di jorong tersebut, karena saya betul-betul ingin menegakkan aturan,” ungkap JE.


Selanjutnya, dijelaskan oleh JE bahwa tersebarnya rekaman itu, tidak lain adalah cara bagaimana untuk menjatuhkan dirinya sebagai ketua Panwascam Pantai Cermin karena sentimen orang yang merasa dirugikan oleh cara dia menerapkan aturan (jn01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.