Kabut asap kembali melanda Kota Padang, menyebabkan penurunan jarak pandang pada Jumat (29/2023).
Kabut asap juga masih terlihat di sebagian besar wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau mencatat bahwa selama tiga hari terakhir, terjadi penurunan jarak pandang, terutama ke atas. Penurunan ini juga diikuti oleh peningkatan konsentrasi udara, yang disebabkan oleh meningkatnya titik api atau hotspot di wilayah Sumatera Barat. Total 86 hotspot terpantau pada Kamis (28/9/2023) di berbagai daerah Sumbar.
Kualitas udara di Kota Padang juga memburuk, dengan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) berada dalam kategori sedang. Dalam situasi ini, warga diimbau untuk menggunakan masker terutama jika beraktivitas di luar ruangan, terutama kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan ibu hamil. Untuk melindungi diri dari efek buruk kabut asap, masyarakat juga disarankan untuk mengonsumsi banyak air, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mengonsumsi sayuran dan buah.
Pemerintah Kota Padang juga telah mengeluarkan surat edaran yang mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, terutama kelompok berisiko seperti anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan penyakit rentan terhadap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Di samping Kota Padang, beberapa daerah lain di wilayah pesisir timur Pulau Sumatera juga mengalami kualitas udara yang tidak sehat akibat kabut asap, termasuk Jambi, Pekanbaru, Perawang Barat, dan Rokan Hilir, yang semuanya memiliki status ISPU yang tidak sehat. Sementara Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Hilir menghadapi kondisi udara yang sangat tidak sehat.”
