SOLOK, JN- Bupati Solok, H. Epyardi Asda, mengunjungi Balai Kota DKI jakarta, untuk membicarakan beberapa MoU dengan Pemda DKI, termasuk masalah Beras Solok.
Kunjungan Bupati ke Balai Kota DKI, disambut oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Bpk. Ahmad Riza Patria, Selasa (22/6).
Pertemuan yang digelar di ruang Wagub DKI Jakarta membicaran rencana kerjasam (MoU) antara pemda DKI jakarta dengan Pamkab Solok meliputi beberapa bidang diantaranya perdagangan, pariwisata, pemasaramn, produk unggulan Kabupaten Solok, secara spesifik kerjasama indsutrialisasi dan pemasaran bareh Solok kualitas premium dan beras khusus.
Pertemuan tesebut merupakan tindak lanjut dari rencana kerjasam dan kunjungan Gubernur DKI Jakarta ke Kabupaten Solok yang direncanakan pada bulan September 2021 dalam rangka panen raya lebih kurang 20 Ha bareh Solok asli dari bibit hasil pemurniamn kerjasama dengan BPTP Sumbar jenis anak daro.
Kerjasama antara pemda DKI jakarta dengan pemkab SOlok tentang bareh Solok akan ditindaklanjuti melalui perjanjian kerjasama antara BUMD DKI Jakarta dengan BUMD atau pihak yang ditunjuk oleh pemkab Solok. Bupati Solok juga menawarkan kepada pemda DKI jakarta melalui Wagub agar BUMD dibawah jajaran pemda DKI Jakarta bisa investasi di Kabupaten Solok.
Selanjutnya, Bupati melanjutkan kunjungan ke BUMD DKI jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya. BUMD Pemda DKI jakarta bergerak di bidang pangan, khusunya tataniaga beras.
Kedatangan beliau disambut oleh Dirut PT FS Bpk. Pamrihadi Wiraryo, Dir Operasional dan Bisnis ANdre Maulana dan Jajaran Direksi PT FS di kawasan insdustri Cipinang.
Hal yang bicarakan terkait kerjasama pengolahan dan pemasaran bareh solok oleh PT FS di kawasan jabodetabek. Karna PT FS merupakan BUMD yang sudah profesional dalam industri pengolahan beras yang sudah bekerjasama dengan jaringan pemasaran terkemuka seperti lottemart, indomart dan alfamart. Termasuk kerjasama dengan beberapa penghasil beras terkenal di Indonesia seperti cianjur, sumedang dll. Beras Solok merupakan salah satu beras terkenal yang diincar oleh PT FS untuk bekerjasama terutama pemasaran produk premium.
Selanjutnya Bupati juga diajak melihat pusat pengolahan beras milik PT FS di Cipinang. dilahan seluas lebih kurang 2 Ha, pengolahan beras dilakukan dengan teknologi yang sudah modern dan quality control yang ketat oleh tenaga dan peralatan yang cukup modern.
Sehingga mampu menghasilkan beras dengan kualitas yang sangat baik, bahkan porsentase patahan hanya 5%, dipabrik ini pengolahan beras dilakukan mulai penggilingan, pemisahan, pemutihan sampai pada packing/ kemasan yang bisa langsung dipasarkan (wandy)
