KisahSalingka Nagari

Ruas Jalan ke Tigo Lurah Selain Buruk Juga Semak Belukar Sudah Masuk ke Badan Jalan


SOLOK, JN- Dinas PUPR Kabupaten Solok, diminta untuk membersihkan semak belukar yang menutup badan jalan menuju Kecamatan Tigo Lurah hingga mendekati Nagari Simanau. 


Sebab, semak belukar yang ketinggiannya sudah mencapai dua hingga tiga meter itu sangat membahayakan pengguna jalan. Terutama di tikungan karena menutupi kendaraan yang melaju dari arah berlawanan.
“Kami berharap Dinas PUPR Kabupaten Solok untuk menurunkan tim dan merambah jalan menuju Tigo Lurah karena semak belukar sudah masuk ke badan jalan.  Selain itu, kondisi jalan yang sudah ditumbuhi semak belukar dari dari Sirukam hingga mendekati Nagari Simanau,” harap Tokoh masyarakat Tigo Lurah, Dahrul Asri, Selasa (1/3).


Disebutkannya, kondisi jalan yang buruk dan semak masuk ke badan jalan, membuat lokasi ini rawan kecelakaan. “Sangat sering terjadi kecelakaan di daerah ini. Cuman karena jauh dari kota, jarang diberitakan media,” sebut Dahrul Asri
Disebutkannya, sejak satu tahun terakhir, masyarakat setempat yang melintas membuat kotak sumbangan untuk swadaya untuk membeli minyak mesin potong.
Bahkan seorang relawan warga Simanau, Raflis (35), rela mengeluarkan koceknya sendiri untuk membeli bensin pembersih semak-semak yang sudah masuk ke badan jalan sepanjang 2 hingga 3 meter.

Rafllis relawan pembersih jalan ke Tigo Lurah




Dahrul Asri mengaku prihatin dengan kondisi jalan yang merupakan satu-satunya akses jalan menuju Tigo Lurah yang bisa dilintasi kendaraan. 

Pihaknya meminta Dinas PUPR Kabupaten Solok untuk turun membersihkan semak belukar yang menutup badan jalan menuju Kecamatan Tigo Lurah hingga tersebut.

Sementara Raflis, sangat menyayangkan sikap pemerintah yang tidak peka dengan kondisi jalan yang menjadi satu-satunya jalur penghubung ke pusat Kecamatan Tigo Lurah.
Selain kepada Dinas PUPR, pihaknya juga berharap kepada wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Dapul 3, khususnya anggota dewan yang dari Tigo Lurah, supaya bisa bersuara di parlemen.


 “Jangan hanya datang, duduk, diam dan setuju saja dalam rapat dewan. Jika memang Pemerintah Kabupaten Solok sudah tidak menganggap lagi keberadaan Tigo Lurah, kami siap untuk menggalang uang receh dari seluruh Tigo Luarah untuk pemeliharaan jalan,” tambah Raflis (wandy)

Exit mobile version