Solok RayaTanpa Kategori

Dinas PUPR Kabupaten Solok Lakukan “Rambah” Akses Jalan Menuju Kecamatan Tigo Lurah


SOLOK,  JN-  Kondisi jalan Kabupaten Solok menuju Lima Nagari yang ada di kecamatan Tigo Lurah, sungguh sangat memilukan dalam beberapa bulan terakhir. 
Kondisi ini diperparah, apabila musim hujan tiba. Dihampir beberapa titik jalan, akan terlihat seperti Kubangan Kerbau, licin dan becek. Bahkan sudah sering terjadi kecelakaan lalu lintas di lokasi tersebut.
Selain itu,  di sepanjang jalan yang dimulai dari Nagari Sirukam di Kecamatan Payung Sekaki,  mau menuju Kecamaran Tigo Lurah,  kita harus berjuang menempuh akses jalan yang buruk dan kanan kiri jalan juga ditumbuhi semak belukar setinggi 2 hingga 3 meter yang menjorok ke bahu jalan. Hampir tidak tampak pinggir jalan,  karena memang semak belukar menutup jalan kiri kanan.


Jalan yang bisa ditempuh 3 sampai 4 jam menuju nagari terdekat di Tigo Lurah yakni Simanau,  sekarang bisa ditempuh 5 jam.
Sepanjang jalan, klakson kendaraaan harus selalu dibunyikan,  kalau tidak akan fatal,  bertabrakan dengan kendaraan lain,  seperti sepeda motor.Selain semak belukar menghampit jalan,  setiap 5 sampai 10 meter,  akan ada jalan meningkung,  ke kanan dan kekiri. Sementara kalau terlalu ke kiri dari arah Sirukam,  akan dicemaskan ban kendaraan akan slip masuk jurang.Intinya,  kondisi jalan itu sangat menyedihkan! Padahal jalan itu menjadi jalan utama keluar masuk bagi ribuan masyarakat yang akan ke keluar dari Tigo Lurah atau sebaliknya.
“Seharusnya Pemerintah Daerah Kabupaten Solok,  memberikan perhatian khusus kepada daerah Tigo Lurah, terutama kondisi dan akses jalan masuk ke daerah ini, apalagi usia Kabupaten Solok sudah lebih 100 tahun, ” tutur Jon (52), salah seorang warga Simanau, kepada KORAN PADANG,  Rabu (24/3).


Padahal jalan ini sudah sering dilintasi pejabat, tetapi kok tidak diperhatikan,” tuturnya. Selain itu,  hampir setiap Minggu terjadi kecelakaan di daerah itu.
Pihaknya berharap, agar pemerintah segera melakukan perbaikan akses jalan ke nagari Tigo Lurah dan membersihkan pinggiran jalan dari semak belukar,  sehingga memudahkan akses masyarakat untuk melintas di jalan itu.
Hasil investigasi wartawan Koran Padang yang menelusuri jalan tersebut  pada pertengahan Maret 2021,  benar-benar sangat memilukan.

Pihaknya juga sangat berharap agar anggota DPRD dan Pemkab Solok, khususnya Dinas PUPR, fokus ke Tigo Lurah, agar daerah itu bisa keluar dari keterisolasian. Bahkan sampai saat ini, seluruh nagari di Tigo Lurah masih masuk daerah tertinggal.


Bak gayung bersambut, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Solok, Syaiful, ST, MM, usai mendapat keluhan dari warga Tigo Lurah dan media, langsung memerintahkan Kasi Pemeliharaan jalan dan jembatan untuk segera membersihkan semak belukar yang sudah menutup badan jalan.
“Kami berterimakasih kepada masyarakat dan media yang sudah memberi informasi tentang kondisi jalan yang sudah ditumbuhi semak belukar menuju sepanjang Tigo Lurah mulai dari Sirukam hingga mendekati nagari Simanau,” terang Syaiful.
Dijelaskan Syaiful, hari pertama pengerjaan pemotongan semak belukar sudah rampung hampir sepanjang 4 Kilometer. “Dalam Minggu ini kita akan terus melakukan pemotongan semak belukar yang sudah menjorok ke bahu jalan menuju Tigo Lurah,” terang Syaiful.

Pihaknya juga mengaku dah merasa sangat  prihatin dengan kondisi jalan yang merupakan satu-satunya  akses jalan masuk menuju Tigo Lurah yang bisa dilintasi kendaraan. Namun karena kondisi keuangan di Dinas PUPR, hingga saat ini masih jalan Kabupaten yang belum mendapat perhatian. Tetapi karena keterbatasan dana, belum semua bisa difasilitasi.


Apalagi awal tahun 2021 ini, seluruh SKPD mendapatkan usulan penggeseran anggaran (rekopusing) untuk biaya penanganan Covid 19 di Provinsi Kabupaten Solok sebanyak 12 persen setiap SKPD.

Pihaknya berjanji akan segera membicarakan masalah ini dengan Plh. Bupati Solok (wandy)

Exit mobile version