Politik

Pesta Demokrasi Tidak Harus Memutuskan Tali Silaturrahim

OLEH: SYAMSUL AZWAR

==================================================================================


PELAKSANAAN helat demokrasi kian di ambang pintu. Selain penuh dinamika serta mengharuskan setiap kita dihadapkan pada perbedaan. Undang undang juga mengatur hak warga negara untuk dipilih dan memilih. 

Hak itu juga tak bisa dikebiri, didiskrimanasi oleh pihak manapun. Pesta sesaat itu tak memantaskan kita semua sebagai pemutus silaturrahim. Sebab taman yang indah itu dihiasi banyak warna. 
Kompetitor satu partai bukan lah musuh yang harus ditumbangkan, Sejati bersama untuk meraup suara yang lebih tinggi. Pasalnya sepanjang sejar politik di Kabupaten Solok belum mencatat sebuah sejarah kandidat yang mampu membawa suara satu kursi. Apalagi dinamika pilitik saat ini semakin ketat, munculnya putra putri terbaik masing masing nagari..
Jika kandidat satu partai tak berlomba, niscaya impian merebut kursi semakin kecil.

Sebaliknya jika satu partai hanya diwarnai satu kandidat yang menonjol tanpa dukungan suara kandidat lainnya juga sangat membahayakan. 
Fenomena ini bisa saja terjadi di tubuh partai besar yang ditempati oleh petahana, ia dinilai sangat kuat dan ditakuti oleh teman satu partainya, mereka tak lagi bergerak, mereka santai dan bungkam karena dari awal terkesan sudah menyerah akan kekuatan seorang petahana. 
Sejatinya bila mengamati percaturan Dapil 1 Kabupaten Solok untuk lebih memantapkan setidaknya satu partai itu memiliki minimal empat kekuatan besar yang mampu meraup suara rata rata diatas seribuan, sebab diprediksikan dari 54 ribu DPT. Bisa kita bayangkan jika pemilih menggunakan haknya 70 persen atau berkisar 45 ribu. Bila angka itu dibagi tujuh, maka dapat diprediksikan satu kursi Parlemen itu diperkirakan bisa mencapai 6000-an lebih suara sah.

Semakin sempit pergerakan akan semakin tinggi kuota kursi yang harus diperoleh masing masing partai.
Saatnya kita ciptakan pemilu yang lancar, damai dan selalu mengedepankan tetap terjalinnya silaturrahim sebagai pemersatu anak bangsa.. 

Siapapun yang duduk nanti dan dari partai manapun, itu adalah berkat perjuangan keras rekan satu partai. Meski dalam istilah bahwa pesaing caleg adalah rekan satu partai, namun disisi lain rekan satu partai juga mitra terdekat untuk meraih kursi.


Apapun hasil dari Pileg, yang penting kita tetap bersaudara. Bahkan saat dan sehabis pileg, kita tetap harus berangkulan, bukan main sikut-sikutan.


Politik hanya sesaat, jalan mencapai tujuan. Persaudaraan adalah segalanya (penulis merupakan salah seorang caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) dari Dapil Kabupaten Solok 1)

Exit mobile version