PasamanTanpa Kategori

Pasaman Berpotensi Sebagai Daerah Swasembada Madu Murni

×

Pasaman Berpotensi Sebagai Daerah Swasembada Madu Murni

Sebarkan artikel ini

LUBUKSIKAPING, JN-Kelompok Tani Hutan Rumah Madu Sejahtera Rao, Kabupaten Pasaman melaksanakan diskusi publik dengan mendatangkan peneliti dari Bali tentang budi daya madu Galo-galo di daerah Sungai Ranyah, Kecamatan Rao, Minggu (14/3).

Dalam kesempatan tersebut langsung dihadiri oleh Wakil Bupati Pasaman, Sabar AS, S.Ag, M.Si, peneliti dari Bali yaitu Dr. I Wayan Junaedi SE. MA, Dr. Darmawan Waruwu M.Si, dan Ichsan S. Sn, M.Sn. 

Kemudian hadir Dinas Kehutanan Sumbar, inspirator lebah madu indonesia region Sumbar yaitu Aul Tungganai, dan Desmon. Anggota DPRD Pasaman, Nelfri Asfandi, Rudi Apriasi, SKPD, Niniak Mamak dan masyarakat setempat.

Wakil Bupati Pasaman, Sabar AS mengatakan bahwa sebenarnya alam Pasaman sangat cocok dan memungkinkan sebagai daerah pusat pengembangan madu murni.

“Sebab secara alam sudah sangat banyak lebah madu ini dijadikan masyarakat sebagai salah satu sumber mata pencaharian. Baik madu murni sialang apalagi saat ini mulai berkembang Madu Lebah tanpa sengat Galo-galo atau Kelulut yang sangat pesat. Hal ini bisa menjadikan harapan kedepan Pasaman sebagai daerah Swasembada Madu Murni,” ungkap Sabar AS.

Pemkab Pasaman kata dia akan selalu terbuka kepada para petani madu untuk mensupport agar semua target tersebut tercapai.

“Kami dari pemerintah daerah akan selalu siap mensupport baik moril dan materilnya. Asalkan masyarakat kita serius menggarapnya. Kemudian menunjukan hasil yang signifikan,” tambahnya.

Baca Juga :
Setelah Lama Vakum, Akhirnya Masriwal Terpilih Menjadi Pimpinan BKPRMI Kabupaten Solok

Sehingga kedepan kata dia madu alam Pasaman ini bisa menjadi brand lokal yang bisa dijual keberbagai daerah.

“Madu murni ini sangat banyak manfaatnya untuk kesehatan. Bahkan sudah Allah Swt sampaikan didalam Al-Quran. Apalagi untuk meningkatkan imun tubuh dimasa pandemi ini. Saya sudah lama amalkan minum madu ini untuk kesehatan. Jadi tunggu apalagi, mari kita bersama-sama wujudkan Pasaman Swasembada Madu Murni,” katanya.

Anggota DPRD Pasaman, Nelfri Asfandi mengatakan sangat mengapresiasi atas terbinanya sebuah dari per orang hingga menjadi sebuah kelompok 

“Mendukung sepenuhnya untuk pengembangan lebah madu galo-galo (Kelulut). Sektor pertanian secara umum yang justru hari ini mengalami peningkatan yang bagus dari segi harga. Maka memang perlu ditingkatkan pengelolaannya,” kata Nelfri Asfandi.

Nelfri Asfanfi biasa disapa Adel meminta agar bagaimana untuk mengembangkan budidaya lebah Madu ini hendaknya bisa menggerakkan ekonomi masyarakat.

“Selanjutnya ke depan kita tidak akan biarkan masyarakat bisa berkembang dengan usaha mereka sendiri hanya dengan usaha kelompok tani sendiri. Maka kita akan sinkronkan dengan pemerintah daerah Kabupaten Pasaman maupun pemerintah daerah provinsi Sumatera Barat mungkin Berharap ada program yang terkait dengan pengembangannya,” katanya.

Kelompok Tani Hutan Rumah Madu Sejahtera, Puli Andri mengatakan kegiatan tersebut dilakukan sebagai langkah kongkrit dalam rangka mewujudkan Pasaman sebagai daerah Swasembada madu murni.

Baca Juga :
Pemkab Solok Terima Penghargaan TOP lnovasi Pelayanan Publik Tahun 2021 

“Sebagai masyarakat bisa lagi meningkatkan dan mengembangkan potensi peternakan lebah madu atau galo-galo (kelulut) demi terwujudnya madu asli madu murni dari Pasaman. Artinya Pasaman kita pertaruhkan untuk mempertahankan nama-nama madu murni itu asli produk Pasaman,” kata Puli Andri. 

Puli Andri mengatakan selama COVID-19 omzet bisa mencapai 8 juta perbulan.

“Pengelolaan budi daya lebah tanpa sengat jenis trigona itama itu sudah di mulai sejak tahun 2020,” kata Pelopor Lebah Madu Tanpa Sengat Puli Andri.

Omzet mencapai 8 juta perbulan, sampai bulan Maret 2021 dan ini sangat menjanjikan selama COVID-19.

Ia mengatakan satu kilogram madu di jual dengan harga Rp 450 ribu, harganya bisa empat kali lipat dengan madu biasa karena kualitas madunya sangat bagus bagi kesehatan.

Madu di jual secara online, permintaan semakin banyak dan telah dikirim ke berbagai Pulau, yakni Jawa dan Sumatera.

“Saat ini pengelolaan madu berkembang, dengan berkembangnya madu maka masyarakat mendirikan kelompok madu bernama tani hutan rumah madu sejahtera berjumlah 23 orang,” ujarnya.

Target nantinya di Nagari Languang akan dijadikan sentral produksi madu serta objek wisata taman edukasi lebah tanpa sengat.Kendala yang di hadapi yakni pembeli seng, papan dan bibit lebah madu. Kepada Pemerintah Kabupaten Pasaman dan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat untuk mendorong ekonomi kreatif masyarakat (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.