SOLOK, JN– Kota Solok merupakan kota kecil yang terus berkembang, pemukiman yang terus tumbuh, pertokoan bermunculan, kepadatan penduduk semakin tinggi, seiring perkembanganya diperlukan pembinaan dalam menjadi Kota Solok sebagai Kota Sehat. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Walikota Solok Reinier yang membuka langsung kegiatan penyelenggaran Kota Sehat, oleh Tim Kementerian Kesehatan, dalam rangka penilaian Kota Sehat tingkat Nasional, di Kantor Sekretarian Kota Sehat, Kota Solok, Rabu (11/10).
Menurut Reinier perkembangan kota ini cukup pesat dan terjadi dimana-mana, disarana pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta, puskesmas, puskesmas pembantu (pustu) dan pos kesehatan kelurahan (Poskeskel) yang tersebar di seluruh kecamatan. Air minum telah pula diusahakan mencapai daerah – daerah pinggiran kota, permukiman-pemukiman baru diusahakan ada fasilitas air bersih, sarana pembuangan limbah yang baik serta listrik. Penyediaan fasilitas – fasilitas tadi dimaksudkan agar penduduk kota menjadi aman, nyaman dan sehat sehingga betah tinggal di kota Solok. Walaupun demikian masih banyak permasalahan perkotaan yang perlu dicarikan solusinya antara lain kepadatan lalu lintas, pencemaran udara, perumahan dan pelayanan masyarakat yang kurang layak, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang masih rendah, sanitasi kota yang buruk, kriminal, kekerasaan dan penggunaan obat terlarang menjadi masalah yang digeluti oleh masyarakat perkotaan seiring perkembanganya. Disamping kendala-kendala tersebut di atas, kota solok juga memiliki potensi-potensi seperti letak kota solok yang strategis, kehidupan sosio kultur masyarakat yang cukup solid, semangat gotong royong yang masih terjaga dengan baik yang dapat dijadikan modal besar bagi suatu pembangunan.
“Ditengah keadaan tersebut ada keinginan untuk merancang kota solok menjadi healthy city kota sehat, kota sehat secara sederhana dapat diartikan sebagai kota yang situasi dan kondisinya menjamin seluruh penduduknya agar dapat melaksanakan tugas dan aktivitas masing masing dengan perasaan aman, nyaman dan sehat sehingga kehidupan berjalan dengan baik dan produktif,”kata Reinier. Kegiatan tersebut dihadiri Tim Verifikasi Forum Kota Sehat Kota Solok, yakni Ketua Sofwan, Iwan Setiawan dari kementerian kesehatan, Ketua Forum Kota Sehat Kota Solok Ilzan Sumarta, dan para peserta Forum Kota Sehat. Kegiatan tersebut dalam rangka menyamakan pendapat, pandangan dan menyatukan gerak dan langkah antara Pemko dan masyarakat menuju kota solok kota sehat, dan perlu dibentuk semacam forum yang menjembatani, menjalin kerjasama antara masyarakat, pemerintah dan swasta serta dapat menampung aspirasi masyarakat dan kebijakan pemerintah secara seimbang dan berkelanjutan yang disebut forum kota sehat, forum kecamatan sehat dan pokja kelurahan sehat, dengan tahapan yang demikian diharapkan kota solok healthy city akan mendapat dukungan dari seluruh warga kota solok.
Pada tahun 2011 tingkat perkembangan kota solok kota sehat telah dievaluasi dan hasil evaluasi menjadikan kota solok memperoleh penghargaan swastisaba padapa, kemudian pada tahun 2013 kembali berhasil memperoleh penghargaan swastisaba wiwerda. Pada tahun 2015 tingkat perembangan kota solok kota sehat telah dievaluasi dan hasil evaluasi ini menjadikan kota solok mendapatkan kembali predikat sebagai kota sehat melalui penghargaan swastisaba wistara. Kegiatan yang telah dilakukan selama tahun 2015-2016, sehingga dapat mempertahankan penghargaan swastisaba wistara yang merupakan penghargaan tertinggi untuk kota sehat. Tatanan yang telah di kembangkan di kota solok adalah tatanan sarana dan prasarana sehat, kehidupan masyarakat sehat mandiri, kawasan tertib berlalu lintas, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan sosial sehat dan pariwisata sehat. “Kota solok berharap, melalui keikutsertaan kota solok dalam mempertahankan penghargaan swastisaba wisatara pada tahun 2017 ini dapat menjadi bahan evaluasi dan kebijakan untuk menjadikan kota solok kota sehat yang lebih baik dimasa yang akan datang, sebagai tanda kebanggaan masyarakat kota solok yakni dengan harapan membawa piala swastisaba wistara pada bulan november nanti untuk ke 4 kalianya,”kata Reinier.
Sementara itu Sofwan mengatakan pihaknya akan melihat langsung masyarakat, sampai ke Pokja, menurutnya sehat tak hanya untuk dinas kesehatan, namun seluruh OPD di pemko Solok, harus mengutamakan kehidupan sehat, hingga menurun ke tengah masyarakat perilaku hidup sehat. “sehat tak hanya untuk dinas kesehatan, transportasi juga harus sehat, di kota solok kami akan obyektif dalam menilai, tidak akan membuat laporan palsu, seharusnya saat ini sudah lengkap, dan kami tentunya berharap kota solok adalah kota yang sehat dan dinamis, yang berjalan secara kontinyu,”katanya.
Sementara itu Ketua Forum Kota Sehat, Kota Solok Ilzan Sumarta mengatakan pihaknya berharapa pada tahun 2017 kembali mendapatkan anugerah tersebut swastisaba wistara. Selama ini pihaknya telah berusaha penuh mewujudkan tatanan pariwisata sehat dan kehidupan sosial sehat. “Cukup banyak kegiatan kami, dalam rangka mendukung Solok sebagai Kota Sehat, seperti kawasan pemukiman, sarana dan prasarana sehat, sehingga udara menjadi bersih, Car free day, alat uji emisi, menjaga sungai tetap bersih, dengan melarang pemakaian barang berbahaya,dilarang membuang sampah ke sungai dan sebagainya,”kata Ilzan (Goavan)