SOLOK, JN- Setelah sekian lama membuat resah masyarakat petani di Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, akhirnya Satu ekor lagi harimau tertangkap Mingglu pagi (28/6), sekitar pukul 08.30 WIB.
Menurut Kepala Resor Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Konservasi Wilayah (RKW) Solok,Afrilius, harimau tersebut dikabarkan warga masuk ke perangkap yang dibuat oleh tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam yang dipasang oleh warga bersama pihak BKSDA.
“Sudah dua ekor yang sudah tertangkap, berarti masih ada satu ekor lagi. Jadi warga harus semakin waspada dan jangan ke ladang dulu untuk sementara. Takut induknya mengamuk,” sebutAfrilius.
Disebutkan Afrilus, diduga harimau tersebut berkeliaran, karena habitat mereka banyak yang sudah dirusak oleh tangan-tangan manusia untuk lahan perkebunan.
Harimau yang diduga betina itu, sudah sering masuk ke pemukiman warga, sehingga sangat meresahkan.
“Harimau sering masuk ke kampung masyarakat, karena makanan mereka berupa babi hutan sering diburu warga,” tambah Afrilius.Kalau tidak terpaksa, harimau jarang sekali berinteragsi dengan manusua.
Harimau yang disinyalir sudah berkeliaran lebih dari satu bulan di kawasan perkebunan warga di Nagari Gantung Ciri, dan juga sampai ke Nagari Jawi-Jawi Guguak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok akhir Ramadhan lalu.
Menurut keterangan dari pihak BKSDA Sumbar yang disampaikan oleh perwakikan Resort Solok seksi konservasi wilayah III, Afrilius Solok, bersama rekannya, Rully Permana dan Gusman Efendi serta Plh Kasi Wilayah III Sijunjung, Novtiwarman, SP, Pasca tertangkapnya dua Harimau tersebut, pihak BKSDA meminta masyarakat untuk menahan diri sementara waktu agar tidak beraktivitas di kawasan perladangan yang diduga menjadi daerah berkeliarannya harimau.“Kita minta warga untuk menahan diri dulu, sampai kondisi benar-benar aman terkendali. Sebab madih ada satu ekor induk harimau lagi yang belum tertangkap bisa saja mengamuk,” sebut Afrilius yang diamini rekannya Gusman Efendi serta Rully Permana.
Sebelumnya hari Sabtu tanggal 13 Juni lalu satu ekor harimau tersebut juga sufah masuk ke perangkap yang di pasang warga dan hari Minggu ini satu ekor lagi yang tertangkap.
Pihaknya menduga bahwa harimau yang tertangkap Minggu pagi ini, merupakan kawanan dari tiga ekor harimau yang sebelumnya sering dijumpai oleh warga di kawasan perkebunan warga di Gantung Ciri. Dan diperkirakan masih ada satu ekor harimau lagi yang masih berkeliaran di daerah itu.Inyiak balang yang diperkirakan berusia antara 1,5 hingga tahun tersebut,langsung dibawa pihak BKSDA Sumbar ke Dhamasraya.
Saat harimau tersebut sampai di pusat nagari Gantung Ciri, ratusan masyarakat datang berbondong-bondong untuk menyaksikan makhluk jenis kucing besar tersebut
Wali Nagari Gantung Ciri, Hendry Yuda, usai terjebat perangkat yang dipasang warga, masyarakat menyerahkan harimau tersebut ke pihak Balai Konsevasi Sumbet Daya Alam (BKSDA) Sumbar. Informasi tertangkapnya siraja hutan itu, langsung menyebar ke masyarakat. “Dan secara spontan , saja, ratusan masyarakat berbondong-bondong datang untuk menyaksikan serah terima harimau dari pihak Nagari Gantung Ciri kepada pihak BKSDA Sumbar,” terang Hendry Yuda.
Ditambahkan Wali Nagari, tertangkap harimau tersebut berawal dari pemasangan perangkap yang dilakukan oleh tim gabungan dari petugas BKSDA dan masyarakat.“Sebelumnya kita sudah melakukan penghalauan kembali ke dalam hutan bersama tim gabungan, namun tidak membuahkan hasil dan harimau tetap berkeliaran di kawasan perladangan warga,” ungkap Hendry Yuda yang ditemani puluhan warga dan petugas kepolisian sektor Kubung.
Waktu itu, saat perangkap dipasang, dan menunggu sekitar dua hari, namun harimau belum juga masuk perangkap. Bahkan, warga dan petugas sempat menemukan seekor babi yang diduga usai diterkam harimau. Tim kemudian memasukkan sisa babi yang dimangsa harimau sebagai umpan.“Dari petunjuk orang-orang yang mengerti dengan tabiat harimau, katanya harimau akan mencari lagi sisa makanan yang ditinggalkan untuk dimakan sampai habis, maka kita masukkan dalam perangkap sebagai umpan,” terang Walinagari.Setelah menunggu sekitar satu hari pasca pemasangan umpan sisa makanan harimau, akhirnya upaya yang dilakukan tim gabungan bersama masyarakat membuahkan hasil, satu ekor harimau muda masuk perangkap.“Diduga, ini adalah harimau yang kemarin ketemu dengan tim saat memasang umpan di perangkap, tertangkapnya siang tadi sekitar pukul 8.30 Wib di kawasan Cimoneng daerah Singo-Singo, Nagari Gantung Ciri, jenis kelaminnya betina,” terangnya.
Rencananya harimau tersebut akan dibawa ke Ka PRH SD (pusat rehabilitasi harimau Sumatera di Kabupaten Dhamasraya (wandy)