Riak DanauSeputar Ranah Minang

Bupati Gusmal Buka Acara FGD di Hotel Rocky Tentang Kepariwisataan Kab. Solok

×

Bupati Gusmal Buka Acara FGD di Hotel Rocky Tentang Kepariwisataan Kab. Solok

Sebarkan artikel ini

SOLOK, JN- Dinas Pariwisata Kabupaten Solok,  menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang pengembangan destinasi wisata di Kabupaten Solok, bertempat di Hotel Rocky Padang, Selasa dan Rabu (1-2/12).
Acara dibuka oleh Bupati Solok H. Gusmal, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, H. Aswirman, dengan dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, Novrial, SE, MA. Ak, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, Nasripul Romika, Narasumber Dari Dinas Pariwisata, DR. Sari Lenggogeni, Ian Hanafiah dan lainnya, para penggiat wisata, akademisi, pebisnis, pemerintah, komunitas dan media.

Ketua panitia pelaksana acara, Nasripul Romika menyebutkan bahwa total peserta FGD 40 orang dari utusan berbagai unsur, termasuk Pemerintahan Nagari.
Acara FGD berlangsung selama dua hari yakni Selasa dan Rabu (1-2/12)  dan diikuti oleh 40 orang peserta yang terdiri dari Kadis dan Penggiat pariwisata di Kabupaten Solok.

“Semua biaya Diditanggung panitia, termasuk akomodasi, transport dan uang harian peserta,” sebut Nasripul Romika, yang didampingi salah seorang Kabid yakni Nolly Eka Mardianto.

Pihaknya berharap dalam FGD ini, agar bisa melahirkan para ahli di strategi pengembangan destinasi pariwisata Kabupaten Solok yang berbasis market oriented dengan ditunjang product oriented.

Baca Juga :
PWI Kabupaten Solok Gelar Pertemuan Dengan Bupati Solok

“Pemerintah bersama pelaku industri pariwisata dan pemangku kepentingan terkait harus melakukan identifikasi dan pemetaan potensi wisata sebagai dasar untuk menetapkan pengembangan skala prioritas daya tarik wisata di Kabupaten Solok,” tambah Nasripul.
Pihaknya berharap agar acara ini bisa menjelaskan kepada masyarakat apa itu wisata, apa itu Festival 5 Danau, Apa itu TdS dan lainnya.

Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrizal, menyebutkan bahwa Permasalahan lain dalam sektor wisata Sumbar dan kabupaten Solok adalah, belum optimalnya kualitas produksi dan promosi wisata. 
“Begitu pula dalam pengelolaan kegiatan-kegiatan usaha sektor pariwisata juga belum terintegrasi dan sinergitas sehingga belum dapat secara maksimal memberikan kontribusi terhadap pembangunan Kabupaten Solok,” sebut Novrizal.

Bupati Solok H. Gusmal, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, H. Aswirman, pada saat membuka acara berharap agar seluruh peserta bisa mengikuti acara ini dengan baik agar bisa menjadi pioner atau penggerak wisata di Kabupaten Solok sesuai bidangnya masing-masing.

“Sebagai salah satu daerah tujuan wisata nasional, pembangunan kepariwisataan Sumbar dan Kabupaten Solok mempunyai peranan penting dalam mendorong kegiatan perekonomian, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perluasan lapangan kerja,” sebut Aswirman.
 Disebutkannya, Pariwisata juga berperan penting dalam upaya meningkatkan jati diri bangsa dan mendorong kesadaran serta kebanggaan masyarakat terhadap budaya bangsa dengan memperkenalkan produk-produk wisata seperti kekayaan alam, panorama alam, seni dan budaya tradisional

Baca Juga :
Kapolda Sumbar Buka Turnamen Piala Kapolda Sumbar Cup 2023 di GOR H. Agus Salim

 Pemerintah Kabupaten Solok tetap melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam mereview dokumen Review Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA), dengan menetapkan skala prioritas pengembangan wisata. Dalam mengembangkan pariwisata perlu menyiapkan database pariwisata berbasis digital, dalam meningkatkan promosi dan kunjungan wisatawan.

“Pemerintah dan pelaku industri pariwisata perlu membangun sekretariat bersama asosiasi kepariwisataan, dalam meningkatkan kunjungan wisatawan perlu memaksimalkan Calendar of Event,” sebut Aswirman.

Selain itu juga dalam rangka percepatan pembangunan, pengembangan obyek wisata perlu melibatkan kolaborasi Pentahelix (akademisi, pebisnis, pemerintah, komunitas dan media).

Menurut Bupati, setidaknya ada tiga tujuan yang hendak dicapai dalam FGD itu yaitu terbangunnya sinergitas kebijakan antar pemerintah dan pemangku kepentingan untuk pengembangan pariwisata, mewujudkan efektivitas, efesiensi pengelolaan dan pengembangan pariwisata baik alam, buatan dan wisata sejarah serta budaya termasuk pembangunan di kawasan konservasi, dan mendorong peran serta pemerintah Nagari dalam mengembangkan destinasi wisata di wilayah kewenangannya masing-masing (wandy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.