SOLOK, JN- Tokoh masyarakat dan sekaligus Balon Bupati Solok, H. Epyadi Asda, M. Mar, hari Selasa (28/7), kembali membagikan zakat di Nagari Saningbaka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok.
Kehadiran tokoh Kabupaten Solok itu di Saningbaka, disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat setempat. Bahkan sejak pagi hari, warga yang sudah menerima kupon dari H. Epyardi Asda, berkumpul di kantor walinagari, sambil menunggu sang kapten itu datang.
Saat menjelag siang, rombongan, H. Epyardi Asda. M. Mar tiba dilokasi untuk membagikan paket zakat di Nagari Saniang Baka. Sungguh diluar dugaan, dari rencana awal, hanya 700 ratus paket yang akan dibagikan, namun karena banyaknya warga yang hadir, panitia harus menambah paket hingga mencapai 850 paket.
“Ini sungguh diluar dugaan, kalau tau dari dulu mungkin ke Saningbaka ini saya sering datang, karena ini adalah kampung saya juga,” sebut H. Epyardi Asda.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa dirinya sangat senang sekaligus terharu melihat sambutan yang luar biasa dari masyarakat. “Saya minta maaf karena baru sekarang bisa membantu dunsanak saya sendiri yang ada di Saningbaka ini,” tutur Epyardi Asda.
H. Epyardi Asda mengaku sangat sedih karena dari mata kepalanya sendiri dan dari lubuk hati yang paling dalam, dari sekian banyak nagari yang telah dia bantu, pihaknta baru sekali ini ke Saningbaka, dan sekaligus pembagian zakat di nagari terakhir untuk tahun ini.
“Malah saya mendahulukan nagari lain yang jauh telah saya bantu, hingga sampai ke Surian Sampai ke Surian, Lurah Nan Tigo dan nagari lainnya. Namun saya sedih kok nagari dunsanak saya sendiri tidak saya bantu. Itulah yang membuat saya sedih. Ini karena tidak lebih, pertimbangan saya menghargai ada tokoh politik lain yang ada di nagari ini,” papar, H. Epyardi.
Selain, itu juga dikatakannya bahwa motivasi lainnya hadir di saniang Baka adalah karena keinginan dan niatnya ingin menyatukan Singkarak dan Saniang Baka yang dianggapnya selama ini ada jarak.
Menurut Epyardi Asda, masalah politik adalah masalah lain, namun Saniangbaka dan Singkarak adalah dua nagari yang badunsanak.
“Kalau saya tahu bahwa tanggapan masyarakat Saningbaka akan seperti ini, maka mungkin dari dulu saya akan datang kesini. Malahan dari saya bercerita dengan keluarga, sebenarnya ada belahan keluarga saya di Saninbaka ini, yakni nenek saya Zulaeha namanya yang bersuku Sumpadang berasal dari sini,” papar Epyardi Asda.
Orang tua dari Ahari Gauti Ardi ini, juga menjelaskan bahwa gelarnya adalah Datuak Majo Lelo, yang juga merupakan gelar adat dari suku Sumpadang. Dulu sewaktu dia masih kecil, neneknya tersebut sering datang ketempatnya di Singkarak.
“Jadi artinya kita memang sebenarnya badunsanak dan harapan saya, jangan gara-gara kepentingan politik, kita jadi bermusuhan kedepannya dan malah semakin dekat,” papar, H. Epyardi Asda.
Menurut Epyardi, tanpa mengurangi arti etika berpolitik, karena mengingat Saningbaka merupakan dunsanaknya sendiri, maka dirinya memutuskan untuk tetap hadir disana di akhir-akhir jadwalnya guna membagikan bantuan zakat ke 74 nagari di Kabupaten Solok.
Ditambah juga sebab kehadirannya disana dengan dorongan serta kehadiran perwakilan warga Nagari Saniang Baka yang pernah menemuinya untuk bisa membantu warga disana. Karena mereka tidak merasa ada permusuhan dengan H. Epyardi Asda
Kehadiran H. Epyardi Asda, benar-benar membuat masyarakat sangat senang. Bahkan mereka merasa terbantu degan adanya zakat dari owner Cinang kiak ini.
“Alhamdulillah, kami merasa terbantu dengan adanya zakat dari Bapak Epyardi Asda ini. Semoga beliau sukses sebut,” Boni (58), warga setempat.
Namun saking banyaknya warga masyarakat yang hadir pada saat pembagian zakat, karena tidak hanya masyarakat yang telah dibagikan kupon oleh panitia sebelumnya yakni sebanyak 700 paket, tetapi melebihi dari itu. Akhirnya panitia kembali menambah paket karena masih ada masyarakat yang hadir serta butuh bantuan yang melapor langsung kepada H. Epyardi Asda, maupun kepada panitia.
Sehingga total paket zakat yang berhasil disalurkan hari itu mencapai 841 paket. Ditambah dengan kehadiran warga lainnya, yang datang dan hadir hanya untuk melihat kedatangan dan mendengarkan sambutan tokoh politik nasional yang siap mengabdikan diri di kampung halamannya itu.
Tidak dapat disembunyikannya, dengan sambutan masyarakat yang begitu antusias membuat Bapak dari Anggota DPR RI Athari Ghauti Ardi dari awal kedatangan di lokasi pembagian zakat, terlihat turun dari mobil tidak henti lemparkan senyum , dengan terus menyapa ramah, sambil satu persatu berjabat tangan dengan setiap warga yang dilewatinya (wandy)