PendidikanSeputar Ranah Minang

Keluarga Besar Kemenag Padang Panjang Gelar Anjangsana ke PSKW Andam Dewi Sukarami

×

Keluarga Besar Kemenag Padang Panjang Gelar Anjangsana ke PSKW Andam Dewi Sukarami

Sebarkan artikel ini


SOLOK, JN- Keluarga Besar Kemenag Padang Panjang, hari Rabu siang (29/12),  menggelar silaturrahmi atau ber Anjangsana ke Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi, Sukarami, Kabupaten Solok.

Pada kunjungan tersebut, rombongan dari Kemenag Padang Panjang yang dipimpin Kepala Kemenag, H. Alizar, juga menyerahkan bantuan berupa Paket Al Qur’an, Mukena, Sajadah, sejumlah Buku tuntunan Sholat, Buku do’a dan juga Kue kering.

Kunjungan rombongan Kemenag Padang Panjang ke PSKW Andam Dewi tersebut, disambut oleh Kepala Panti Karya Sosial Wanita Andam Dewi, yang diwakili Kasi Pelayanan Kebutuhan dan Keperluan (PKK), Ermansyah Aks, MM, dan didampingi oleh Staf dari PSKW, Kurniati, Tommy Saputra dan lainnya.


Menelusuri Panti Karya Sosial Wanita (PSKW) Andam Dewi, milik Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat di Sukarami, Nagari Koto Gaek Guguak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, memang tidaklah sulit. Lokasi PSKW Andam Dewi persis berada di samping pintu masuk RSUD Arosuka, atau di samping SMA 2 Gunung Talang.

Menurut Kepala Panti Karya Sosial Wanita Andam Dewi, yang diwakili Kasi Pelayanan Kebutuhan dan Keperluan (PKK), Ermansyah Aks, MM, bahwa penghuni Panti PSKW Andam Dewi, tidaklah semata wanita PSK yang ditangkap oleh Petugas Satpol PP diberbagai daerah di Sumbar atau titipan Polda Sumbar, namun juga dari wanita yang minta dibina oleh keluarganya.

“Jadi selama ini banyak masyarakat yang salah persepsi, bahwa seluruh penghuni panti ini hanya semata wanita Pekerja Seks Komersil (PSK). Tetapi banyak juga mereka yang dihantar oleh saudara mereka, karena berbagai alasan untuk dilakukan pembinaan,” papar Ermansyah, yang didampingi beberapa orang penghuni panti yang diantar oleh keluarganya sendiri untuk dibina.

Dari kegiatan Anjangsana Kankemenag Kota Padang Panjang, diketahui bahwa rata-rata wanita muda (ABG) penghuni panti PSKW Andam Dewi adalah anak-anak korban broken home atau keluarga yang orang tuanya berpisah dan juga karena masalah ekonomi.
 “Sementara penghuni juga banyak disebabkan anak akibat orang tuanya bercerai, anak-anaknya yang harus menjadi korban, sehingga mereka nencari jalan sendiri-sendiri dan berkumpul bersama anak-anak nakal teman sebayanya,” tambah Ermansyah. 

Baca Juga :
Bupati Gusmal Buka Pelatihan Pembelajaran Daring Guru SMP Se Kabupaten Solok

Saat ini, para penghuni panti yang  menyandang masalah sosial, dibina di dalam panti dengan berbagai kegiatan. Pihaknya menyebutkan bahwa komplek panti itu terdapat dua wisma utama untuk tempat tinggal penghuni panti, yang masing-masing Wisma terdiri dari 5 ruang kamar tidur dan setiap kamar tidur terdapat dua kasur untuk dua warga binaan.

Kepada rombongan Kemenag Padang Panjang dan didampingi Kemenag Kabupaten Solok yang berjumlah sebanyak 50 orang ini, Ermansyah juga menyebutkan bahwa selama berada di dalam Panti Andam Dewi, seluruh wanita penyandang sosial warga binaan itu mendapatkan berbagai bekal keterampilan. Diantaranya adalah menjahit, bordir, pelatihan memasak, membuat berbagai souvenir dan lain sebagainya.


“Program ini juga mendapat bimbingan konseling, melaksanakan ibadah salat berjamaah, mendengarkan ceramah agama dari ustadz, olahraga dan aktivitas kegiatan positif lainnya,” terang Ermansyah.

Selain itu, seluruh warga binaan tersebut juga mendapatkan jatah makan tiga kali sehari, dengan menu makanan yang bervariasi. Umumnya mereka berada di dalam panti selama enam hingga delapan bulan atau ada pihak ketiga yang menjamin.

Pihak Panti Andam Dewi juga akan memulangkan wanita warga binaan kedaerah asal mereka masing-masing, jika dinilai telah layak, serta mampu dan cakap untuk berdikari sendiri atau memulai hidup baru dengan bekal keterampilan yang diterima selama berada didalam panti.

Program rehabilitas dan pembinaan dilakukan dalam rentang waktu selama 6 hingga 8 bulan, selama program berjalan, mereka diberikan berbagai macam pelatihan. “Rehabilitas yang dilakukan adalah menyangkut pembinaan fisik, kepribadian, mental, sosial dan keterampilan serta spritual,” jelas Ermansyah yang didampingi stafnya Fuji dan Weni.

Baca Juga :
Keluarga Besar SMA 2 Sumbar Bertatap Muka Langsung Dengan Ustad Abdul Somad

Panti Sosial Andam Dewi bertujuan mereka dididik untuk bisa keluar dari kebiasaannya dan dibekali dengan keterampilan agar bisa mandiri dan tidak lagi kembali ke dunia malam,” tukasnya.

“Setelah pembinaan selesai, semua wanita itu akan dipulangkan ke keluarganya dan diberikan modal berupa barang-barang yang bisa digunakan untuk menyambung hidup. Peralatan itu biasanya berupa mesin jahit atau alat memasak, tergantung keterampilan yang dikuasainya selama menjalani masa rehabilitasi,” sebut Ermansyah.

Menanggapi penjelasan Pihak Panti, Kakankemenag menilai bahwa, “setiap orang berkesempatan untuk berubah, dan dengan rehabilitasi ini diharapkan mereka tak kembali lagi ke dunia kelam dan bisa hidup mandiri dengan selayaknya,” ujar Kakankemenag H. Alizar, yang diamini oleh seluruh peserta rombangan Anjangsana dari Kantor Kementerian Agama Kota Padang Panjang .

Kakan Kemenag juga menyampaikan bahwa setidaknya ada tiga tugas negara yang kita bahas pada saat ini, memberikan kesejahteraan kepada rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan memberikan rasa aman,” ujarnya.

“Selaras dengan itu maka lahirlah panti sosial untuk membina generasi muda harapan bangsa, diantaranya Panti Sosial Karya Wanita Andam Dewi Sukarami,” tutur H. Alizar, yang juga merupakan mantan Kemenag Kabupaten Solok tersebut.

 Buya H. Alizar menyampaikan bahwa setidaknya ada tiga hal yang harus diisi yakni perut, dada dan kepala. Perut dengan makanan, dada dengan iman, dan kepala dengan pengetahuan,” tukasnya.

Kemudian Buya H. Alizar Datuak Sindo Nan Tongga mengisahkan Shirah (Sejarah) Sahabat Umar bin Khattab sebelum masuk Islam untuk diambil i’tibarnya (manfaatnya).


Dalam kunjungan yang penuh persahabatan itu, H. Alizar juga berpesan agar penghuni panti atau wanita binaan mengikuti arahan dari instruktur agar sekeluar dari panti bisa mandiri dan tidak kembali lagi (jn01/adi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.