PendidikanSeputar Ranah Minang

Gubernur Mahyeldi Minta Warga Koto Gadang Koto Anau Tidak Lagi Buang Sampah ke Sungai


SOLOK, JN- Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah, berpesan kepada masyarakat Koto Anau dan sekitarnya, agar tidak membuang sampah ke Sungai, yang bisa menyebabkan ekosistim di Danau Singkarak.


“Air sungai ini kan mengalir ke Singkarak, jadi lama-lama Danau menjadi kotor dan tercemar. Untuk itu, jangan buang sampah lagi ke Sungai,” ajak buya Mahyeldi, saat memimpin Tim Safari Ramadham (TSR) Prov. Sumbar bertempat di Masjid Raya Darussalam, Nagari Koto Gadang Koto Anau, Kec. Lembang Jaya, Kabupaten Solok, dalam kunjungan Safari Ramadan Pemprov Sumbar pada Sabtu malam (9/4).
Gubernur juga menyebutkan bahwa masyarakat diminta segera menghentikan kebiasaan buruk buang sampah ke sungai karena kerusakan yang disebabkannya sudah tidak bisa ditoleransi.
“Bapak ibu yang ada di Kabupaten Solok, khususnyo warga Koto Gadang Koto Anau, saya minra tolong jangan buang sampah lagi ke Sungai. Saat ini Danau Singkarak sudah tercemar,” ucap Buya Mahyeldi.

Orang nomor satu di Sumbar tersebut menyarabkan agar sampah sebaiknya dikumpulkan kemudian dipilah untuk lalu diolah, sehingga sampah dapat memberikan nilai manfaat yang besar dan bisa menghasilkan pupuk serta uang.

Menurut Mahyeldi, jika  sampahnya organik, nanti bisa dijadikan pupuk, jadi pakan ternak melalui fermentasi, atau bisa jadi media untuk budidaya maggot untuk pakan ayam. “Di Kabupaten Kampar, Provinsi Risu, ada yang mengembangkan maggot ini, sehari bisa hasilkan Rp10 juta lebih, perbulan,” papar Buya Mahyeldi.

Menurut Mahyeldi,  pengolahan sampah organik membutuhkan pengetahuan teoritis tertentu. Oleh karenanya, Ia mewacanakan akan memberikan pelatihan pengolahan limbah organisk, khususnya bagi warga Koto Gadang Koto Anau.

 “Kita memahami hal itu dan tidak gampang, namun nanti kami bisa latih pemuda-pemuda di sini untuk memanfaatkan sampah organik itu agar berdaya guna,” sambung Mahyeldi.
Tidak hanya sampah organik, Gubernur menyatakan bahwa sampah plastik juga bisa memiliki nilai guna jika diolah. Dikatakannya, produk olahan sampah plastik kini banyak digunakan oleh industri sebagai bahan bakar alternatif. Dijelaskan Gubernur, hal ini harus dilihat sebagai peluang menjanjikan lainnya dari sampah.


“Yang plastikpun kini sudah diolah. Bisa jadi bahan bakar lalu dijual ke Semen Padang. Nanti kita juga bisa latih (mengolah sampah plastik) dan bantu alat untuk mencacahnya,” sebut Mahyeldi.


Usai dari Lembang Jaya, Gubernur Mahyeldi melanjutkan perjalanan je SungaI Nanam Kec. Lembah Gumanti untuk memberikan bantuan bedah rumah dari Baznas Sumbar senilai Rp25. 000.000 dan sahur bersama di rumah warga.

Minggu Paginya Gubernur berdialog dengan pengunjung pasar agro politan Sungai Namam dan terakhir mengunjungi SMK Pertanian bersama Kepsek Yeni, S. Pd dan sejumlah Kepala Dinas serta didampingi Walinagari Sungai Nanam, Delfi (Wandy/jn01)

Exit mobile version